Berita Terkini Hari Ini: Jawaban BMKG Tentang Fenomena
Equinox 2016
Publish On Monday, March 21, 2016 at 6:44:17 AM
Tesis
Fenomena Alam Equinox akan menempa
Indonesia, seperti dibicarakan di media sosial dan banyak komunitas. Dari
informasi itu, publik dihimbau buat berdiam di rumah dari jam 12. 00 – 15. 00.
Efek dari equinox, suhu diperhitungkan sampai 40 derajat celsius. Pada
informasi itu setiap orang dihimbau menyesuaikan dengan mengkonsumsi air 3
liter 1 hari serta mandi sesering mungkin.
Menyikapi hal ini, warga dihimbau
untuk tidak harus menjadi panik akan efek dari equinox seperti disebutkan pada
isu berkembang. Dan tak harus menempatkan lilin di sudut rumah seperti yang
dinformasikan, yang katanya kalau meleleh, maka suhu telah sampai titik yang membahayakan.
Sebab, lilin tak bakal meleleh cuma karena equinox.
Antitesis
Selain itu resikonya pada manusia
dapat pingsan, diserang heat stroke. benarkah isi pesan itu?. Equinox
sebenarnya yaitu fenomena yang wajar dan berjalan sewaktu pertama bumi ada.
Fenomena itu ada disebabkan gerakan semu tahunan matahari. Begitu, sang surya
per tahun secara semu ada di tempat yang berbeda. Kadang-kadang di atas
khatulistiwa, terkadang juga di atas 23, 5 derajat LS, atau di atas 23, 5
derajat LU.
Sedang yang terdekat akan terjadi
di 21 Maret, yang mana hal tersebut akan kasih efek akan tetapi tidak
sesignifikan seperti yang beredar pada pesan berantai. Yunus S Swarinoto,
Deputi Sektor BMKG menjelaskan, ” Equinox bukan ialah fenomena heat wave atau
gelombang panas seperti di Afrika serta Timur Tengah yang dapat menimbulkan
penambahan suhu dengan besar serta berjalan lama “. Dia menambahkan kalau suhu
udara di Indonesia sendiri sudah relatif panas. Suhu rata-ratanya saat ini
32-36 derajat celsius. Serta tingginya suhu gak bisa senantiasa dihubungkan
dengan equinox. Suhu udara di Bekasi serta Jakarta sendiri pernah hingga 40
derajat celsius.
Sintesis
Informasi yang beredar di media sosial dan beragam forum
menunjukkan bahwa wilayah Indonesia, Malaysia, dan Singapura akan dilanda suhu
panas akibat equinox.
Berdasarkan pesan berantai itu, publik diminta untuk tinggal
di dalam rumah pada pukul 12.00-15.00.
Diinformasikan juga, jika ingin memastikan apakah suhu
benar-benar tinggi, masyarakat bisa menempatkan lilin di sudut rumah. Jika
lilin meleleh, maka suhu sudah mencapai titik yang membahayakan.
Akibat equinox, suhu diperkirakan mencapai 40 derajat
celsius. Publik diminta beradaptasi dengan mengonsumsi air 3 liter sehari,
memperbanyak makan sayuran, dan mandi sesering mungkin.
Gambaran dampak equinox itu mengerikan sebab manusia bisa
pingsan, terserang heat stroke, dan mengalami kegagalan fungsi organ tertentu.
Suhu bisa naik hingga 9 derajat celsius.
Benarkah isi pesan berantai itu? Jawabannya, ada yang benar,
dan ada yang tidak.
Equinox sebenarnya adalah fenomena yang wajar dan terjadi
sejak awal bumi ada. Fenomena tersebut muncul karena pergerakan semu tahunan
matahari.
Jadi, setiap tahunnya, matahari secara semu berada di tempat
yang berbeda. Kadang matahari tepat di atas khatulistiwa, kadang di atas 23,5
derajat Lintang Selatan, kadang di atas 23,5 derajat Lintang Utara.
Equinox terdekat akan terjadi pada 21 Maret 2016. Fenomena
itu memang akan memberikan dampak, tetapi efeknya tak sesignifikan yang
digambarkan dalam pesan berantai.
"Matahari di equinox setiap tanggal 21 Maret dan tidak
memberikan efek signifikan," kata Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Secara relatif, panjang siang dan malam saat terjadi equinox
sama. Itu juga berlaku di wilayah subtropis.
Yunus S Swarinoto, Deputi Bidang Meteorologi Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, mengatakan, "Equinox bukan
merupakan fenomena heat wave atau gelombang panas seperti di Afrika dan Timur
Tengah, yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu secara besar dan bertahan
lama."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar