INDONESIA

INDONESIA
INDONESIA

Rabu, 25 Mei 2016

Tugas B.indonesia2 ke 3


Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Pendonoran Darah Pada UDD PMI Kabupaten Pacitan

ABSTRAKSI: Unit Donor Darah PMI Kabupaten Pacitan belum menggunakan sistem informasi yang berbasis komputer dalam kegiatan manajemen data pendonoran atau masih bersifat konvensional sehingga menyebabkan karyawan administrasi mengalami kesulitan terutama dalam menyajikan laporan data donor darah, laporan uji saring darah dan laporan pengadaan serta pengeluaran darah. Untuk itu dibutuhkan adanya sistem informasi yang bisa membantu dalam kegiatan operasionalnya. Tujuan penelitian ini ialah untuk menghasilkan suatu aplikasi sistem informasi yang dapat membantu peningkatan efisiensi waktu dan biaya dalam proses pengolahan data donor darah. Adapun metodologi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode analisis, metode pengumpulan data, metode perancangan sistem. Metode analisis untuk menganalisis kebutuhan akan sistem informasi manajemen pendonoran darah pada UDD PMI Kabupaten Pacitan. Metode perancangan dilakukan untuk merancang suatu sistem agar data dapat diproses secara cepat dan disajikan dalam bentuk informasi sehingga dapat mempercepat dalam proses pengolahan data. Pembangunan aplikasi dilakukan menggunakan PHP, dan database MySQL. Dengan demikian, dengan adanya Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pendonoran Darah ini dapat membantu pihak administrasi dalam melakukan pengolahan data donor darah dan pembuatan laporan secara efektif dan efisien.

LatarBelakang

Badan yang berwenang melakukan kegiatan donor darah adalah PMI. Pengelolaan Unit Donor Darah PMI Kabupaten Pacitan meliputi usaha kesehatan seperti pengolahan darah mulai dari pengambilan darah hingga pendistribusian darah. Namun Unit Donor Darah PMI Kabupaten Pacitan belum menggunakan sistem informasi yang berbasis komputer dalam kegiatan manajemen pendonoran darah, proses pengolahan data, pencarian data dan pembuatan laporan masih bersifat konvensional yaitu masih menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel sehingga menyebabkan karyawan administrasi mengalami kesulitan dalam menyajikan laporan data donor darah, laporan stok kantong darah dan reagensia, laporan uji saring darah, laporan pengadaan serta pendistribusian darah. Untuk itu dibutuhkan adanya sistem informasi yang bisa membantu dalam kegiatan operasionalnya.

RumusanMasalah

1.      Dalam kegiatan manajemen data pendonoran darah UDD PMI Kabupaten Pacitan masih bersifat konvensional yaitu meliputi input data, proses pengolahan data, pencarian data dan pembuatan laporan.
2.      Bagaimana membangun sistemin formasi manajemen pendonoran darah dan laporan teknis kegiatan pendonoran darah sehingga dalam proses pembuatan laporan dapat dilakukan secara efektif dan efisien?

BatasanMasalah

1.      Penelitian dilakukan di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Pacitan.
2.      Sistem pada aplikasi ini dibuat untuk pengolahan data pendonor, data penggunaan kantong darah, data penggunaan reagensia, data uji saring darah, dan data distribusi darah di UDDPMI Kabupaten Pacitan.
3.      Software yang digunakan dalam membuat Sistem Informasi Manajemen Pendonoran Darah Pada Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Pacitan adalah data base MySQL, dan bahasa pemrograman PHP.

Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi sistem informasi manajemen pendonoran darah pada UDD PMI Kabupaten Pacitan yang mampu mengatasi permasalahan yang ada saat masih menggunakan sistem konvensional.

Senin, 25 April 2016

Tugas B.indonesia 2

BAHASA IKLAN Penalaran adalah cara menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir logis dengan ciri masing-masing yang saling berhubungan satu sama lain sampai pada simpulan atau memperoleh pengetahuan baru. Pemikiran-pemikiran dengan kriteria tertentu menciptakan bentuk-bentuk penalaran, baik secara deduktif maupun induktif. Permasalahan yang muncul berdasarkan latar belakang di atas , yaitu (1) bagaimanakah bentuk penalaran deduktif dalam bahasa iklan di surat kabar harian? Dan bagaimanakah bentuk penalaran induktif dalam bahasa iklan di surat kabar harian? Tujuan penelitian ini, yaitu (1) untuk mendeskripsikan dengan jelas bentuk penalaran deduktif dalam bahasa iklan di surat kabar harian dan (2) mendeskripsikan dengan jelas bentuk penalaran induktif dalam bahasa iklan di surat kabar harian. Penelitian ini menggunakan teori sebagai landasan kajian. Teori yang digunakan berupa teori kebahasaan dan penalaran berupa: fungsi bahasa, ragam bahasa jurnalistik, kajian tentang iklan, ragam bahasa iklan, pengertian penalaran, bentuk-bentuk penalaran dan salah nalar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini diperoleh dari hasil dokumentasi bahasa iklan di surat kabar harian dengan sumber data surat kabar Kompas, Jawa Pos, Surya, dan Seputar Indonesia. Pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan pengamatan. Hasil dan pembahasan penelitian ini dimulai dengan menyampaikan bentukbentuk penalaran yang digunakan dalam bahasa iklan di surat kabar harian baik secara deduktif maupun induktif. Secara deduktif, terbagi atas silogisme katagorial, silogisme hipotesis, dan silogisme disjungtif. Berbeda dengan penalaran deduktif, penalaran induktif terbagi atas generalisasi, analogi, dan hubungan kausalitas. Simpulan yang dicapai dari penelitian ini adalah adanya penggunaan penalaran deduktif dan deduktif dalam bahasa iklan di surat kabar harian. Penalara deduktif yang banyak digunakan dalam iklan adalah penalaran katagorial sedangkan penalaran induktif yang banyak digunakan berbentuk analogi. Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian tersebut yaitu, (1) bagi mahasiswa program pendidikan bahasa dan sastra Indonesia hendaknya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan diskusi pada mata kuliah retorika, (2) bagi siswa sekolah menengah atas setelah mendapat materi penalaran hendaknya dapat mengambil intisari sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman yang berharga untuk langkah awal berpikir logis di kelas, (3) bagi guru bahasa dan sastra Indonesia sebagai pengajar hendaknya mampu mengolah data yang ada dengan memperhatikan kemampuan siswa dan memanfaatkan hasil penelitian sebagai bahan pengembangan materi bahasa dan sastra Indonesia, khususnya yang berhubungan dengan iklan dan penalaran, (4) peneliti di bidang filsafat bahasa dan penalaran hendaknya menambah referensi tentang masalah penalaran untuk meningkatkan kemampuan 

Rabu, 23 Maret 2016

Bahasa Indonesia 2

Berita Terkini Hari Ini: Jawaban BMKG Tentang Fenomena Equinox 2016
Publish On Monday, March 21, 2016 at 6:44:17 AM

Tesis
Fenomena Alam Equinox akan menempa Indonesia, seperti dibicarakan di media sosial dan banyak komunitas. Dari informasi itu, publik dihimbau buat berdiam di rumah dari jam 12. 00 – 15. 00. Efek dari equinox, suhu diperhitungkan sampai 40 derajat celsius. Pada informasi itu setiap orang dihimbau menyesuaikan dengan mengkonsumsi air 3 liter 1 hari serta mandi sesering mungkin.
Menyikapi hal ini, warga dihimbau untuk tidak harus menjadi panik akan efek dari equinox seperti disebutkan pada isu berkembang. Dan tak harus menempatkan lilin di sudut rumah seperti yang dinformasikan, yang katanya kalau meleleh, maka suhu telah sampai titik yang membahayakan. Sebab, lilin tak bakal meleleh cuma karena equinox.

Antitesis
Selain itu resikonya pada manusia dapat pingsan, diserang heat stroke. benarkah isi pesan itu?. Equinox sebenarnya yaitu fenomena yang wajar dan berjalan sewaktu pertama bumi ada. Fenomena itu ada disebabkan gerakan semu tahunan matahari. Begitu, sang surya per tahun secara semu ada di tempat yang berbeda. Kadang-kadang di atas khatulistiwa, terkadang juga di atas 23, 5 derajat LS, atau di atas 23, 5 derajat LU.
Sedang yang terdekat akan terjadi di 21 Maret, yang mana hal tersebut akan kasih efek akan tetapi tidak sesignifikan seperti yang beredar pada pesan berantai. Yunus S Swarinoto, Deputi Sektor BMKG menjelaskan, ” Equinox bukan ialah fenomena heat wave atau gelombang panas seperti di Afrika serta Timur Tengah yang dapat menimbulkan penambahan suhu dengan besar serta berjalan lama “. Dia menambahkan kalau suhu udara di Indonesia sendiri sudah relatif panas. Suhu rata-ratanya saat ini 32-36 derajat celsius. Serta tingginya suhu gak bisa senantiasa dihubungkan dengan equinox. Suhu udara di Bekasi serta Jakarta sendiri pernah hingga 40 derajat celsius.

Sintesis
Informasi yang beredar di media sosial dan beragam forum menunjukkan bahwa wilayah Indonesia, Malaysia, dan Singapura akan dilanda suhu panas akibat equinox.
Berdasarkan pesan berantai itu, publik diminta untuk tinggal di dalam rumah pada pukul 12.00-15.00.
Diinformasikan juga, jika ingin memastikan apakah suhu benar-benar tinggi, masyarakat bisa menempatkan lilin di sudut rumah. Jika lilin meleleh, maka suhu sudah mencapai titik yang membahayakan.
Akibat equinox, suhu diperkirakan mencapai 40 derajat celsius. Publik diminta beradaptasi dengan mengonsumsi air 3 liter sehari, memperbanyak makan sayuran, dan mandi sesering mungkin.
Gambaran dampak equinox itu mengerikan sebab manusia bisa pingsan, terserang heat stroke, dan mengalami kegagalan fungsi organ tertentu. Suhu bisa naik hingga 9 derajat celsius.
Benarkah isi pesan berantai itu? Jawabannya, ada yang benar, dan ada yang tidak.
Equinox sebenarnya adalah fenomena yang wajar dan terjadi sejak awal bumi ada. Fenomena tersebut muncul karena pergerakan semu tahunan matahari.
Jadi, setiap tahunnya, matahari secara semu berada di tempat yang berbeda. Kadang matahari tepat di atas khatulistiwa, kadang di atas 23,5 derajat Lintang Selatan, kadang di atas 23,5 derajat Lintang Utara.
Equinox terdekat akan terjadi pada 21 Maret 2016. Fenomena itu memang akan memberikan dampak, tetapi efeknya tak sesignifikan yang digambarkan dalam pesan berantai.
"Matahari di equinox setiap tanggal 21 Maret dan tidak memberikan efek signifikan," kata Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Secara relatif, panjang siang dan malam saat terjadi equinox sama. Itu juga berlaku di wilayah subtropis.

Yunus S Swarinoto, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, mengatakan, "Equinox bukan merupakan fenomena heat wave atau gelombang panas seperti di Afrika dan Timur Tengah, yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu secara besar dan bertahan lama."

Rabu, 24 Juni 2015

KERJASAMA DALAM TEAM (Kelompok) ATAU TEAM WORK

KERJASAMA DALAM TEAM (Kelompok) ATAU TEAM WORK

Pada hakekatnya manusia diciptakan Tuhan sebagai Makhluk sosial, dimana mereka tidak akan mampu untuk menjalani dan bertahan dalam kehidupan dengan tanpa bantuan atau pertolongan dari individu lain. Sehingga dengan begitu, memaksa setiap individu untuk mampu bekerjasama dengan orang lain. Kerjasama tersebut bisa saja hanya terjadi antara 2 orang ataupun lebih yang akhirnya membentuk suatu kerjasama kelompok atau Teamwork.

Nah, dengan memperhatikan kejadian diatas, kali ini saya akan menulis sebuah artikel mengenaiKerjasama dalam Team Work atau Kelompok. Kita akan membahas apa itu pengertian kelompok dan apa karakteristik yang terbentuk dari sebuah kelompok. Lalu setelah itu kita akan mengetahui bagaimana suatu kelompok dapat terbentuk, kekuatan seperti apa yang dapat dilahirkan dengan adanya suatu kelompok , dan bagaimana implikasi manajerialnya. Berikut ini penjelasannya. Selamat membaca

1.      Pengertian Kelompok dan Karakteristik Kelompok
   
a.       Arti kelompok
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948).
Melihat arti kelompok seperti di atas, kelompok membawa pengaruh yang besar bagi seorang individu dan kita harus mampu bergabung di dalamnya atau menjadi anggota dari suatu kelompok. Lalu mengapa kita harus bergabung di dalam suatu kelompok. Berikut penjelasannya :
Ternyata dengan dibentuknya suatu kelompok memberikan manfaat, diantaranya adalah :
·    Dengan bergabung di dalam suatu kelompok, kita dapat memperoleh informasi yang lebih luas mengenai berbagai macam persoalan. Dan informasi tersebut bisa kita peroleh dari orang-orang lain yang menjadi sumber informasi yang sangat penting. Karna setiap orang tentunya memiliki ide dan pemikiran yang berbeda-beda untuk memecahkan persoalan yang muncul atau hal yang ingin di capai dalam suatu kelompok, yang pastinya mewakili semua tujuan dari individu lain yang bergabung di dalam kelompok itu.
·    Kelompok juga menjadi bagian penting dari identitas kita, yang mendefinisikan siapa diri kita. Dengan bergabung didalam suatu kelompok, kita dapat melihat dan mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya. Karna kelompok mengajarkan kita untuk hidup tidak hanya sesuai kehendak kita sendiri, tapi harus mampu juga menerima dan menghargai kehendak orang lain.
 ·   Kelompok membantu menegakan norma sosial, aturan baik yang eksplisit maupun implisit mengenai perilaku yang dapat diterima.

b.   Karakteristik Kelompok
Seperti halnya seorang individu yang memiliki karakteristik masing-masing, begitupun halnya dengan sebuah kelompok.
Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran. Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma. Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di antara para nggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan.
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
·    Terdiri dari dua orang atau lebih.
·    Adanya interaksi yang terus menerus.
·    Adanya pengembangan identitas kelompok.
·    Adanya norma-norma atau aturan didalam kelompok.
·   Adanya diferensiasi peran (masing anggota memegang tugas dan tanggungjawab masing-masing yang sudah ditentukan pada saat kelompok dibentuk.
·    Setiap peran yang terbagi-bagi itu, memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lain. Hal ini berkaitan dengan agar tujuan kelompok dapat tercapai meskipun masing-masing anggota memegang peranan yang berbeda-beda.

2.      Tahapan Pembentukan Kelompok

Dalam melaksanakan atau membentuk sesuatu tidak ada yang instan, semua memerlukan beberapa proses yang harus ditempuh terlebih dahulu. Demikian pula dengan suatu kelompok, dapat terbentuk dengan melewati tahapan-tahapan berikut :

a. Forming.
Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun keraguan di hati peserta.

b. Informing.
Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antar anggota karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama.

c. Storming.
Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok.

d. Norming.
Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh peserta. Peserta telah menyepakati identitas peran sehingga terciptanya suasana kebersamaan.

e. Mourning.
Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi dan telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti.

f. Transforming.
Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di masing-masing peserta maupun pada kelompok secara keseluruhan.

3.      Kekuatan Team work

Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa team work merupakan peleburan berbagai pribadi atau individu yang memiliki karakter, pemikiran yang berbeda satu dengan yang lainnya, namun menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Dan tujuan tersebut bukan hanya tujuan dari satu pribadi saja, bukan tujuan si ketua kelompok, akan tetapi tujuan semua orang yang ingin di capai dengan saling bekerja sama. Bisa saja tujuan tersebut tidak dapat tercapai dengan efektif dan efisien, dikarenakan tiap-tiap individu yang bergabung didalam kelompok berusaha untuk saling menonjolkan diri, atau tidak memiliki kemauan untuk saling bergandeng tangan dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada. hal ini yang harus dihindari oleh suatu kelompok, agar tujuan kelompok dapat tercapai dengan efisien dan efektif, kelompok tersebut memerlukan kekuatan yang dinamakan kekuatan teamwork.
Beberapa faktor yang harus ada dan dilahirkan dalam sebuah kelompok diantaranya adalah adanya rasa saling mengerti dan mendukung satu sama lain hal inilah yang  merupakan kunci kesuksesan dari teamwork, dikarenakan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh karena itu sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim diatas segalanya. Berikut ini adalah hal yang harus ada juga untuk menumbuhkan kekuatan didalam suatu kelompok :
·    Mematuhi dan melaksanakan setiap ketentuan atau norma yang berlaku didalam tim
·   Memelihara kebersamaan dalam tim, dengan berusaha untuk belajar mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi, dan menerima kelebihan serta kekurangan rekan satu tim.
·    Mewujudkan tujuan dan misi tim, dengan melakukan berbagai hal yang efektif dan efisien, serta dengan memperhatikan pertanggungjawaban.
·     Menajaga nama baik dan rahasia yang ada didalam tim.
·     Memberikan kontribusi yang nyata guna meningkatkan kerjasama team.
·    Ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tim dengan penuh rasa ikhlas dan tanggung jawab.

4.      Implikasi Manajerial

Secara keseluruhan kelompok tidak hanya dapat dibentuk antar individu yang sebelumnya tidak saling mengenal, namun kelompok yang saling bekerjasama juga dapat kita lihat di dalam keluarga kita sendiri. Keluarga adalah bagian terkecil dari suatu masyarakat yang memiliki tujuan yang sama antar semua anggota keluarga, yaitu untuk menjadi suatu keluarga yang bahagia dan dipuji oleh lingkungan masyarakat. Dengan adanya kerjasama yang baik, misalnya saling mendukung, mengingatkan,  menjaga dan memperhatikan antar anggota keluarga yang satu dengan yang lain, dapat membantu tercapainya tujuan bersama dalam keluarga tersebut. Akan tetapi, apabila satu saja anggota melakukan tindakan yang tidak sesuai, hal tersebut bisa jadi merusak keutuhan yang ada didalam keluarga, dan tujuan keluarga tidak dapat tercapai. Demikian pula didalam bidang manajerial, harus mampu membentuk kelompok kerja yang utuh, kuat, saling mendukung antara yang satu dengan yang lain agar dapat mencapai tujuan bersama yang tekah direncanakan sebelumnya dengan efektif dan efisien.
  
 DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Arifin  (1984). Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas. Bandung: Armico
Jawwad, Abdul (2006). Manajemen Team Work. Jakarta : PT. Syaamil Cipta Media
jalaludin, Rakhmat (1994). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pengertian Komunikasi Kelompok. http://www.e-jurnal.com/2014/01/pengertian-komunikasi-    kelompok.html. (Diakses Pada tanggal 23 Juni 2015).

Jumat, 10 April 2015

KEPEMIMPINAN

A. ARTI PENTING KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

B. TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
1.Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2.Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3.Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
4.Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.
5.Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

C.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.

D.IMPLIKASI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Sebab yang terjadi bila implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi adalah akan menciptakan kepemimpinan yang baik karna adanya proses manajemen yang direncakan, karena induk dari sebuah perusahaan adalah pemimpin jadi bila pemimpin nya berkualitas maka perusahaan tersebut akan menjukukan kualitasnya.

Daftar pustaka :
Jumat, 10 April 2015. Pukul [06.15]

  1. Desndesty , tentangmu, hidupku, inspirasi dan tugas :http://desndesty.blogspot.com/2012/11/arti-penting-kepemimpinan-dalam_7976.html
  2. Zuhair zain, this is my Blog Universitas Gunadarma :http://zavina19.blogspot.com/2014/03/teori-dan-arti-penting-kepemimpinan.html 
  3. Kajian pustaka : http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pemimpin-dan-kepemimpinan.html#.UWIpo6KBnvs.kepemimpinan.html#.UWlPo6KBnvshttp://yohanesmanullang.blogspot.com/2015/11.htmlhttp://yohanesmanullang.blogspot.com/2015/11/Kepemimpinan.htmlhttp://yohanesmanullang.blogspot.com/2015/11.KEPEMIMPINAN.htmlhttp://yohanesmanullang.blogspot.com/2015/04/kepemimpinan-a.html

Rabu, 18 Maret 2015

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


KOMUNIKASI
  Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja  dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya. Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif. Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti  fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat dicapai. Komunikasi biasanya sering terganggu hal ini dikarenakan masalah sematik/arti kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.
Ada pedoman untuk mendapatkan komunikasi secara efektif antara lain yaitu bahwa seseorang harus mendengarkan secara aktif, usahakan memberikan umpan balik, lansung pada masalah, mengambarkan situasi,dan meringkas. Proses komunikasi memungkinkan para manajer menjalankan tanggung jawabnya dan informasi harus dikomunikasikan jepada para manajer sebagai dasar pembuatan keputusan dalam pembuatan fungsi manajer baik secara lisan maupun tulisan.
Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke orang lain. Selain dikatakan sebagai proses pemindahan gagasan seseorang dari orang lain dalam bentuk kata-kata tetapi juga dalam bentuk ekspresi wajah intonasi dan sebagainya. Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda atau disebut rantai pertukaran informasi. Hal ini mengandung unsur-unsur ;
1.      Sebagai kegiatan seseorang untuk megerti,
2.      Sebagai sarana pengendalian informasi,
3.      Sebagai sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.
PROSES KOMUNIKASI
Contoh model komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini :
    Pengirim—>Berita—>Penerima
 Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.
Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :

a. Komunikasi formal vs informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu
- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.
Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.
b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
c. Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM ORGANISASI

Sebagai orang nomor satu dalam organisasi yang Anda pimpin—atau posisi apapun yang Anda duduki di dalamnya—komunikasi selalu memainkan peran yang paling menentukan terhadap kehidupan organisasi secara keseluruhan. Seringkali organisasi mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan disebabkan oleh faktor komunikasi yang tidak efektif. Perintah dari seorang pemimpin yang pada hakikatnya adalah komunikasi seringkali menjadi tidak jelas dan sulit diimplementasikan karena komunikasi yang dijalankan tidak efektif.
Komunikasi yang sulit dipahami—untuk kemudian diimplementasikan dalam program organisasi—tentu bukan masalah baru. Sejak lama, orang merumuskan bagaimana agar komunikasi sebagai sebuah hubungan timbal-balik, tidak hanya memainkan peran sebagai pengiriman pesan kepada pihak lain, tetapi juga menjadi perekat yang bersifat sosio-psikologis, terlebih dalam sebuah organisasi yang menghendaki kerjasama yang sinergis.
Diantara semua masalah yang muncul, disiplin komunikasi menerjemahkan gejala tersebut sebagaimiscommunication (kekeliruan dalam komunikasi) sehingga proses komunikasi tidak dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan. Dengan kata lain, tidak efektif atau terhambat.
Conor Hanaway dan Gabriel Hunt yang keduanya adalah pakar dan konsultan manajemen pada beberapa organisasi profit besar di dunia mencatat hambatan-hambatan komunikasi yang biasa terjadi dalam organisasi sebagai berikut:
1.      Bahasa
Jika Anda menginginkan komunikasi yang sukses, pengirim pesan harus mempersiapkan pesan dalam bahasa penerima pesan. Laporan ilmiah yang sangat teknis tidak akan mempengaruhi kaum profesional dari bidang lain untuk melakukan tindakan.
2.      Kebisingan
Istilah “kebisingan” (noise) mengacu pada semua hal yang mengganggu atau memperburuk komunikasi dalam organisasi. Misalnya, pesan Anda mengalami “bentrok” dengan pesan lain yang sama-sama harus diperhatikan. Jika si penerima mendapatkan banyak sekali memo setiap harinya, Anda harus memikirkan cara lain untuk mengirimkan pesan Anda.
3.      Terlalu bertele-tele
Hindari gaya militer yang berlapis-lapis. Gunakan sesedikit mungkin tahap dalam komunikasi Anda. Pembuka adalah penting, namun hendaknya jangan sampai membuat Anda menjadi lupa terhadap inti pesan yang ingin Anda sampaikan sehingga penerima mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi pesan.

IMPLIKASI TERHADAP SISTEM KOMUNIKASI ORGANISASI

Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain yaitu para karyawan atau bawahan,para karyawan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang dengan kekuasaanya mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Kekuasaan itu dapat bersumber dari : hadiah.hukuman,otoritas dan charisma. Pemimpin harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri,sikap bertanggung jawab yang tulus, pengetahuan dan keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan pada diri sendiri dan orang lain dalam membangun organisasi.
Dalam teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan
kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi. Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.


Daftar Pustaka :
Selasa, 17 Maret 2015 ,Pukul [17:38]
 4. Welcome my blog tugas mahasiswa universitas gunadarma :http://arifharypurnomo.blogspot.com/2012/11/pengertian-komunikasi-komunikasi-formal.html