INDONESIA

INDONESIA
INDONESIA

Rabu, 24 Juni 2015

KERJASAMA DALAM TEAM (Kelompok) ATAU TEAM WORK

KERJASAMA DALAM TEAM (Kelompok) ATAU TEAM WORK

Pada hakekatnya manusia diciptakan Tuhan sebagai Makhluk sosial, dimana mereka tidak akan mampu untuk menjalani dan bertahan dalam kehidupan dengan tanpa bantuan atau pertolongan dari individu lain. Sehingga dengan begitu, memaksa setiap individu untuk mampu bekerjasama dengan orang lain. Kerjasama tersebut bisa saja hanya terjadi antara 2 orang ataupun lebih yang akhirnya membentuk suatu kerjasama kelompok atau Teamwork.

Nah, dengan memperhatikan kejadian diatas, kali ini saya akan menulis sebuah artikel mengenaiKerjasama dalam Team Work atau Kelompok. Kita akan membahas apa itu pengertian kelompok dan apa karakteristik yang terbentuk dari sebuah kelompok. Lalu setelah itu kita akan mengetahui bagaimana suatu kelompok dapat terbentuk, kekuatan seperti apa yang dapat dilahirkan dengan adanya suatu kelompok , dan bagaimana implikasi manajerialnya. Berikut ini penjelasannya. Selamat membaca

1.      Pengertian Kelompok dan Karakteristik Kelompok
   
a.       Arti kelompok
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948).
Melihat arti kelompok seperti di atas, kelompok membawa pengaruh yang besar bagi seorang individu dan kita harus mampu bergabung di dalamnya atau menjadi anggota dari suatu kelompok. Lalu mengapa kita harus bergabung di dalam suatu kelompok. Berikut penjelasannya :
Ternyata dengan dibentuknya suatu kelompok memberikan manfaat, diantaranya adalah :
·    Dengan bergabung di dalam suatu kelompok, kita dapat memperoleh informasi yang lebih luas mengenai berbagai macam persoalan. Dan informasi tersebut bisa kita peroleh dari orang-orang lain yang menjadi sumber informasi yang sangat penting. Karna setiap orang tentunya memiliki ide dan pemikiran yang berbeda-beda untuk memecahkan persoalan yang muncul atau hal yang ingin di capai dalam suatu kelompok, yang pastinya mewakili semua tujuan dari individu lain yang bergabung di dalam kelompok itu.
·    Kelompok juga menjadi bagian penting dari identitas kita, yang mendefinisikan siapa diri kita. Dengan bergabung didalam suatu kelompok, kita dapat melihat dan mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya. Karna kelompok mengajarkan kita untuk hidup tidak hanya sesuai kehendak kita sendiri, tapi harus mampu juga menerima dan menghargai kehendak orang lain.
 ·   Kelompok membantu menegakan norma sosial, aturan baik yang eksplisit maupun implisit mengenai perilaku yang dapat diterima.

b.   Karakteristik Kelompok
Seperti halnya seorang individu yang memiliki karakteristik masing-masing, begitupun halnya dengan sebuah kelompok.
Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran. Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma. Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di antara para nggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan.
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
·    Terdiri dari dua orang atau lebih.
·    Adanya interaksi yang terus menerus.
·    Adanya pengembangan identitas kelompok.
·    Adanya norma-norma atau aturan didalam kelompok.
·   Adanya diferensiasi peran (masing anggota memegang tugas dan tanggungjawab masing-masing yang sudah ditentukan pada saat kelompok dibentuk.
·    Setiap peran yang terbagi-bagi itu, memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lain. Hal ini berkaitan dengan agar tujuan kelompok dapat tercapai meskipun masing-masing anggota memegang peranan yang berbeda-beda.

2.      Tahapan Pembentukan Kelompok

Dalam melaksanakan atau membentuk sesuatu tidak ada yang instan, semua memerlukan beberapa proses yang harus ditempuh terlebih dahulu. Demikian pula dengan suatu kelompok, dapat terbentuk dengan melewati tahapan-tahapan berikut :

a. Forming.
Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun keraguan di hati peserta.

b. Informing.
Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antar anggota karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama.

c. Storming.
Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok.

d. Norming.
Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh peserta. Peserta telah menyepakati identitas peran sehingga terciptanya suasana kebersamaan.

e. Mourning.
Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi dan telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti.

f. Transforming.
Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di masing-masing peserta maupun pada kelompok secara keseluruhan.

3.      Kekuatan Team work

Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa team work merupakan peleburan berbagai pribadi atau individu yang memiliki karakter, pemikiran yang berbeda satu dengan yang lainnya, namun menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Dan tujuan tersebut bukan hanya tujuan dari satu pribadi saja, bukan tujuan si ketua kelompok, akan tetapi tujuan semua orang yang ingin di capai dengan saling bekerja sama. Bisa saja tujuan tersebut tidak dapat tercapai dengan efektif dan efisien, dikarenakan tiap-tiap individu yang bergabung didalam kelompok berusaha untuk saling menonjolkan diri, atau tidak memiliki kemauan untuk saling bergandeng tangan dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada. hal ini yang harus dihindari oleh suatu kelompok, agar tujuan kelompok dapat tercapai dengan efisien dan efektif, kelompok tersebut memerlukan kekuatan yang dinamakan kekuatan teamwork.
Beberapa faktor yang harus ada dan dilahirkan dalam sebuah kelompok diantaranya adalah adanya rasa saling mengerti dan mendukung satu sama lain hal inilah yang  merupakan kunci kesuksesan dari teamwork, dikarenakan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh karena itu sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim diatas segalanya. Berikut ini adalah hal yang harus ada juga untuk menumbuhkan kekuatan didalam suatu kelompok :
·    Mematuhi dan melaksanakan setiap ketentuan atau norma yang berlaku didalam tim
·   Memelihara kebersamaan dalam tim, dengan berusaha untuk belajar mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi, dan menerima kelebihan serta kekurangan rekan satu tim.
·    Mewujudkan tujuan dan misi tim, dengan melakukan berbagai hal yang efektif dan efisien, serta dengan memperhatikan pertanggungjawaban.
·     Menajaga nama baik dan rahasia yang ada didalam tim.
·     Memberikan kontribusi yang nyata guna meningkatkan kerjasama team.
·    Ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tim dengan penuh rasa ikhlas dan tanggung jawab.

4.      Implikasi Manajerial

Secara keseluruhan kelompok tidak hanya dapat dibentuk antar individu yang sebelumnya tidak saling mengenal, namun kelompok yang saling bekerjasama juga dapat kita lihat di dalam keluarga kita sendiri. Keluarga adalah bagian terkecil dari suatu masyarakat yang memiliki tujuan yang sama antar semua anggota keluarga, yaitu untuk menjadi suatu keluarga yang bahagia dan dipuji oleh lingkungan masyarakat. Dengan adanya kerjasama yang baik, misalnya saling mendukung, mengingatkan,  menjaga dan memperhatikan antar anggota keluarga yang satu dengan yang lain, dapat membantu tercapainya tujuan bersama dalam keluarga tersebut. Akan tetapi, apabila satu saja anggota melakukan tindakan yang tidak sesuai, hal tersebut bisa jadi merusak keutuhan yang ada didalam keluarga, dan tujuan keluarga tidak dapat tercapai. Demikian pula didalam bidang manajerial, harus mampu membentuk kelompok kerja yang utuh, kuat, saling mendukung antara yang satu dengan yang lain agar dapat mencapai tujuan bersama yang tekah direncanakan sebelumnya dengan efektif dan efisien.
  
 DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Arifin  (1984). Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas. Bandung: Armico
Jawwad, Abdul (2006). Manajemen Team Work. Jakarta : PT. Syaamil Cipta Media
jalaludin, Rakhmat (1994). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pengertian Komunikasi Kelompok. http://www.e-jurnal.com/2014/01/pengertian-komunikasi-    kelompok.html. (Diakses Pada tanggal 23 Juni 2015).

Jumat, 10 April 2015

KEPEMIMPINAN

A. ARTI PENTING KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

B. TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
1.Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2.Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3.Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
4.Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.
5.Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

C.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.

D.IMPLIKASI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Sebab yang terjadi bila implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi adalah akan menciptakan kepemimpinan yang baik karna adanya proses manajemen yang direncakan, karena induk dari sebuah perusahaan adalah pemimpin jadi bila pemimpin nya berkualitas maka perusahaan tersebut akan menjukukan kualitasnya.

Daftar pustaka :
Jumat, 10 April 2015. Pukul [06.15]

  1. Desndesty , tentangmu, hidupku, inspirasi dan tugas :http://desndesty.blogspot.com/2012/11/arti-penting-kepemimpinan-dalam_7976.html
  2. Zuhair zain, this is my Blog Universitas Gunadarma :http://zavina19.blogspot.com/2014/03/teori-dan-arti-penting-kepemimpinan.html 
  3. Kajian pustaka : http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pemimpin-dan-kepemimpinan.html#.UWIpo6KBnvs.kepemimpinan.html#.UWlPo6KBnvshttp://yohanesmanullang.blogspot.com/2015/11.htmlhttp://yohanesmanullang.blogspot.com/2015/11/Kepemimpinan.htmlhttp://yohanesmanullang.blogspot.com/2015/11.KEPEMIMPINAN.htmlhttp://yohanesmanullang.blogspot.com/2015/04/kepemimpinan-a.html

Rabu, 18 Maret 2015

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


KOMUNIKASI
  Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja  dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya. Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif. Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti  fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat dicapai. Komunikasi biasanya sering terganggu hal ini dikarenakan masalah sematik/arti kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.
Ada pedoman untuk mendapatkan komunikasi secara efektif antara lain yaitu bahwa seseorang harus mendengarkan secara aktif, usahakan memberikan umpan balik, lansung pada masalah, mengambarkan situasi,dan meringkas. Proses komunikasi memungkinkan para manajer menjalankan tanggung jawabnya dan informasi harus dikomunikasikan jepada para manajer sebagai dasar pembuatan keputusan dalam pembuatan fungsi manajer baik secara lisan maupun tulisan.
Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke orang lain. Selain dikatakan sebagai proses pemindahan gagasan seseorang dari orang lain dalam bentuk kata-kata tetapi juga dalam bentuk ekspresi wajah intonasi dan sebagainya. Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda atau disebut rantai pertukaran informasi. Hal ini mengandung unsur-unsur ;
1.      Sebagai kegiatan seseorang untuk megerti,
2.      Sebagai sarana pengendalian informasi,
3.      Sebagai sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.
PROSES KOMUNIKASI
Contoh model komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini :
    Pengirim—>Berita—>Penerima
 Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.
Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :

a. Komunikasi formal vs informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu
- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.
Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.
b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
c. Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM ORGANISASI

Sebagai orang nomor satu dalam organisasi yang Anda pimpin—atau posisi apapun yang Anda duduki di dalamnya—komunikasi selalu memainkan peran yang paling menentukan terhadap kehidupan organisasi secara keseluruhan. Seringkali organisasi mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan disebabkan oleh faktor komunikasi yang tidak efektif. Perintah dari seorang pemimpin yang pada hakikatnya adalah komunikasi seringkali menjadi tidak jelas dan sulit diimplementasikan karena komunikasi yang dijalankan tidak efektif.
Komunikasi yang sulit dipahami—untuk kemudian diimplementasikan dalam program organisasi—tentu bukan masalah baru. Sejak lama, orang merumuskan bagaimana agar komunikasi sebagai sebuah hubungan timbal-balik, tidak hanya memainkan peran sebagai pengiriman pesan kepada pihak lain, tetapi juga menjadi perekat yang bersifat sosio-psikologis, terlebih dalam sebuah organisasi yang menghendaki kerjasama yang sinergis.
Diantara semua masalah yang muncul, disiplin komunikasi menerjemahkan gejala tersebut sebagaimiscommunication (kekeliruan dalam komunikasi) sehingga proses komunikasi tidak dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan. Dengan kata lain, tidak efektif atau terhambat.
Conor Hanaway dan Gabriel Hunt yang keduanya adalah pakar dan konsultan manajemen pada beberapa organisasi profit besar di dunia mencatat hambatan-hambatan komunikasi yang biasa terjadi dalam organisasi sebagai berikut:
1.      Bahasa
Jika Anda menginginkan komunikasi yang sukses, pengirim pesan harus mempersiapkan pesan dalam bahasa penerima pesan. Laporan ilmiah yang sangat teknis tidak akan mempengaruhi kaum profesional dari bidang lain untuk melakukan tindakan.
2.      Kebisingan
Istilah “kebisingan” (noise) mengacu pada semua hal yang mengganggu atau memperburuk komunikasi dalam organisasi. Misalnya, pesan Anda mengalami “bentrok” dengan pesan lain yang sama-sama harus diperhatikan. Jika si penerima mendapatkan banyak sekali memo setiap harinya, Anda harus memikirkan cara lain untuk mengirimkan pesan Anda.
3.      Terlalu bertele-tele
Hindari gaya militer yang berlapis-lapis. Gunakan sesedikit mungkin tahap dalam komunikasi Anda. Pembuka adalah penting, namun hendaknya jangan sampai membuat Anda menjadi lupa terhadap inti pesan yang ingin Anda sampaikan sehingga penerima mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi pesan.

IMPLIKASI TERHADAP SISTEM KOMUNIKASI ORGANISASI

Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain yaitu para karyawan atau bawahan,para karyawan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang dengan kekuasaanya mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Kekuasaan itu dapat bersumber dari : hadiah.hukuman,otoritas dan charisma. Pemimpin harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri,sikap bertanggung jawab yang tulus, pengetahuan dan keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan pada diri sendiri dan orang lain dalam membangun organisasi.
Dalam teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan
kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi. Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.


Daftar Pustaka :
Selasa, 17 Maret 2015 ,Pukul [17:38]
 4. Welcome my blog tugas mahasiswa universitas gunadarma :http://arifharypurnomo.blogspot.com/2012/11/pengertian-komunikasi-komunikasi-formal.html